Guru yang mampu menginspirasi anak didiknya untuk menjadi pribadi yang lebih baik di kehidupannya kelak, yang memperkenalkan pola hidup baik kepada anak, yang membuat pembelajaran di kelas terasa menyenangkan, dan yang kehadirannya di kelas selalu dinanti oleh murid-muridnya. (testimoni siswa kelas VII)
Seorang guru harus benar-benar matang dalam berperilaku dan bertutur kata dalam kehidupan sehari-hari karena guru merupakan suri teladan yang akan dicontoh oleh para siswa. (testimoni siswa kelas VIII)
Guru yang dapat menjadikan siswanya berakhlak, berkarakter, dan berilmu. Guru yang dapat mengajarkan betapa pentingnya agama dalam kehidupan serta ilmu pengetahuan untuk memahami kehidupan, dapat menegakkan ajaran-ajaran agama agar murid tidak jauh dari Sang Pencipta. (testimoni siswa kelas VIII)
Guru yang mengerti pada muridnya sehingga membuat muridnya nyaman saat belajar dengannya, menjelaskan dengan sabar, dan selalu menjadi panutan untuk semua muridnya. Ikut mendukung semua muridnya jika itu benar dan mengarahkan jika itu salah. Memberikan solusi yang baik pada setiap masalah. (testimoni siswa kelas IX)
Profil ideal yang harus dimiliki oleh setiap guru SMP ditinjau dari aspek psikologis, sosial, budaya, dan keilmuan adalah BERSAHABAT sebagai akronim dari sejumlah karakter yang melekat pada sosok umum seorang guru SMP. Akronim tersebut adalah: Brilian, Empatik, Reflektif, Suportif, Antusias, Hangat, Adaptif, Berkeadilan, Akrab, Teladan.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosional menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain sekaligus menanggapinya. Di samping itu untuk menerapkan energi kehidupan dan pekerjaan sehari-hari secara efektif. Terkait dengan hal tersebut, kita dapat membagi unsur penting kecerdasan emosional, menjadi:
- kecakapan pribadi (mengelola diri sendiri);
- kecakapan sosial (menangani suatu hubungan); dan
- keterampilan sosial (kepandaian menggugah tanggapan
- yang dikehendaki pada orang lain).
Sebagaimana dinyatakan sebelumnya bahwa model pengembangan budaya sekolah secara umum meliputi aspek penetapan nilai, pengembangan tataran teknis, pengembangan tataran sosial, pengembangan budaya sekolah, dan evaluasi terhadap budaya sekolah. Selanjutnya model pengembangan terkait dengan siswa meliputi aspek: 1) keimanan dan ketakwaan; 2) nilai kebersamaan; 3) nilai saling menghargai; 4) nilai tanggung jawab, keamanan, kebersihan, ketertiban dan keindahan; serta 5) hubungan antar siswa dengan seluruh warga sekolah (Yusuf, 2008).
Kelima aspek tersebut akan dapat direalisasikan dengan baik apabila dibingkai oleh kerja sama, kebersamaan, dan kerja keras. Kerja sama antar sesama warga sekolah dan dengan pemangku kepentingan yang dilakukan dengan semangat kebersamaan dan kerja keras yang maksimal, yang dimulai dengan pengembangan program, sosialisasi kepada berbagai pihak terkait, implementasi dengan persiapan yang matang, dan evaluasi yang komprehensif untuk memastikan semua yang direncanakan berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Pengembangan budaya sekolah di SMP akan berjalan efektif dengan hasil yang optimal, manakala dilakukan dengan strategi yang relevan dengan karakteristik siswa SMP.
Kajian Praktis Empiris
Guru ideal adalah dambaan setiap siswa, yaitu sosok yang menjadi panutan yang selalu memberikan keteladanan. Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis. Semakin diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan menghilangkan rasa dahaga bagi siapa saja yang meminumnya. Guru ideal adalah guru yang menguasai ilmu dan pengetahuan dengan baik; mampu menjelaskan dengan tepat apa yang disajikannya; disegani oleh para siswanya karena sifatnya yang menyenangkan dan memberikan kesan mendalam di hati siswa yang diayominya.

Menjadi guru tidak semata-mata menjadi seorang pendidik, tetapi menjadi orang tua pengganti di sekolah. Hal ini menjadi bukti bahwa tugas guru tidak ringan, mulai dari merencanakan, melaksanakan, hingga mengevaluasi dan merefleksi pembelajaran. Di sampingnya ada tugas lain sebagai pembina watak dan akhlak para siswa yang dikelolanya.
Matriks indikator 10 Karakter Guru SMP (kategori baik, ramah, tegas, sabar, panutan, asyik, teladan, bercanda, pengertian, disiplin) berdasarkan aspirasi siswa adalah sebagai berikut:
Baik
Bagi saya, guru yang baik itu:
- bersikap baik pada siapapun;
- selalu menanyakan keadaan kesehatan;
- selalu menengok siswa yang sakit;
- tidak memberi PR banyak;
- jika saya mendapatkan masalah bisa memberikan jalanbkeluar masalah yang saya hadapi;
- tidak membeda-bedakan siswa yang pintar dan malas;
- selalu memberikan uluran tangannya dalam kondisi sesibuk apapun;
- selalu merespons WA saya jika mendapatkan kesulitan belajar dalam PJJ;
- mengingatkan saya untuk selalu berbuat baik;
- bermurah hati, penyayang dan pengasih, baik hatinya,
Ramah
Bagi saya, guru yang ramah itu:
- bersikap ramah pada siapapun;
- bersikap santun dalam perilaku keseharian;
- selalu menyapa saya jika bertemu di mana pun;
- selalu tersenyum kalau bertemu;
- selalu mau diajak bersalaman kalau bertemu;
- tidak pernah marah ke siswa;
- memberikan barang pada siswanya yang membutuhkan;
- menghormati pendapat siswa;
Tegas
Bagi saya, guru yang tegas itu:
- berani mengungkapkan hal yang sebenarnya, seperti tugas-tugas siswa yang salah, nilai ulangan yang kecil;
- tidak pernah berubah-ubah aturan/kesepakatan belajar yang telah disepakati;
- tegas dalam menentukan sikap terhadap tindakan dalam menangani masalah siswa yang nakal di kelas/tawuran antar pelajar yang terjadi di luar kelas;
- secara tegas melarang mengakses konten di website/YouTube yang tidak pantas diakses;
- secara tegas menegur siswa yang melakukan kesalahan seperti mencontek, tidak berkata jujur, tidak sopan kepada guru.
Sabar
Bagi saya, guru yang sabar itu:
- selalu mendengarkan dengan penuh perhatian, jika saya curhat tentang teman yang saya suka, atau masalah perubahan fisik yang saya alami;
- tidak pernah marah jika saya mengakui kesalahan yang pernah saya perbuat sebesar apapun itu, dia akan memaafkan;
- bisa menguasai diri, menahan marah;
- lemah lembut;
- tidak gegabah dalam berkata-kata dan berperilaku;
- tidak tergesa-gesa dalam menilai siswa.
Panutan
Bagi saya, guru yang panutan itu:
- memberikan contoh perilaku yang religius/beriman dan bertakwa, santun, cerdas, jujur dan bersih, disiplin, kreatif, suka menolong dan perduli lingkungan dan sosial, serta bertanggung jawab pada tugas-tugasnya sebagai guru;
- memberikan contoh perilaku cinta pada tanah air, dan budaya yang dimiliki;
- mendorong untuk bisa mandiri, dan bersikap gotong-royong, menolong sesama yang mendapatkan kesusahan;
- memberikan ilmu tidak hanya sebatas mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, tetapi juga memberikan ilmu lain yang bermanfaat di kehidupan nyata;
- memeriksa tugas yang diberikan, jangan hanya memberikan tugas saja, tetapi tidak pernah diperiksa jawabannya, benar atau tidak;
- menilai dengan objektif, jangan karena siswa itu pintar, atau cakep saja yang diperhatikan;
- tidak menilai secara subjektif, harus objektif dalam menilai, contohnya: jika saya mengerjakan PR bagus, menganggap saya menyontek atau searching Google;
- harus tepat janji apabila berjanji, contoh: guru akan membagikan hasil ulangan besok, tapi tidak dibagikan ulangannya, tidak sesuai dengan janjinya;
- memberikan contoh kebaikan secara konsisten sesuai dengan perilakunya sehari-hari.
Asyik
Bagi saya, guru yang asyik itu:
- memberikan tugas sesuai dengan cara belajar dan keinginan saya;
- ikut bertukar pikiran ketika kami diberi tugas diskusi;
- bisa menerima pendapat saya, tidak bersikukuh dengan apa yang menurutnya benar;
- memberikan kebebasan utuk memilih jenis tugas yang dikumpulkan sesuai dengan keahlian yang saya miliki;
- selalu memberikan reward/nilai/skor jika menjawab pertanyaan yang benar;
- menghargai setiap jawaban yang saya berikan walaupun salah tetapi tetap memberikan semangat, bukan malah memberikan kata-kata yang negatif;
- mengapresiasi semua hasil kerja siswa dengan memberikan penghargaan kepada siswa rajin, berdisiplin dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, dan guru memberikan hukuman yang adil pada para siswa yang melakukan tindakan/perilaku tidak terpuji;
- memperlakukan siswa secara adil tanpa diskriminasi atas latar belakangnya;
- sering bertukar pikiran dengan santai tapi serius bersama siswa untuk menggali ide/wawsan pemikiran;
- tentang isu-isu hangat/terkini;
- bersama-sama terlibat, berbaur bersama kalau ada kegiatan pekan kreativitas seni;
- kreatif dalam memberikan pengajaran jarak jauh dengan berbagai aplikasi yang beragam, agar belajar tidak bosan.
Teladan
Bagi saya, guru yang teladan itu:
- menganjurkan siswa untuk sarapan pagi di rumah masing-masing sebelum berangkat ke sekolah;
- menganjurkan untuk cuci tangan/handsanitizer sebelum makan;
- menganjurkan membawa bekal makanan ke sekolah;
- menganjurkan tidak makan di tempat kerumunan;
- memberikan contoh yang baik dalam perilaku sehari-hari;
- memberikan contoh bagaimana menaati aturan dan norma yang berlaku di masyarakat;
- memberi sifat yang bisa menginspirasi siswa dengan membuat media pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Bercanda
Bagi saya, guru yang bercanda itu:
- memberikan cerita lucu kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai;
- serius tapi santai dalam belajar;
- pembelajaran tidak menakutkan;
- menciptakan suasana belajar nyaman;
- selalu bisa melihat kondisi siswa saat mulai bosan.
Pengertian
Bagi saya, guru yang pengertian itu:
- mendengarkan dengan penuh perhatian, misalnya kenapa mulai ada ketertarikan dengan lawan jenis;
- memberikan pengertian kepada siswa yang baru mengalami menstruasi (mengobrol secara individu);
- menjadi pendengar terbaik saat siswa mendapatkan masalah baik dengan temannya ataupun dengan keluarganya;
- bisa memahami perubahan hormonal yang terjadi pada siswa yang menyebabkan perubahan fisik atau non-fisik, misalnya perubahan pada warna suara, munculnya jakun, tumbuhnya bagian tubuh tertentu, munculnya perilaku suka pada lawan jenis, dan lain-lain;
- memberikan pengertian kepada siswa yang mengalami perubahan suara, mengobrol secara bersahabat;
- memberikan wawasan tentang perubahan fisik eksternal yang terjadi, baik pada siswa laki-laki maupun perempuan;
- menghargai pendapat siswa yang nyeleneh;
- mengajukan pertanyaan jangan yang sulit-sulit tapi disesuaikan dengan kemampuan siswa;
- memberikan tugas jangan yang sulit-sulit dan membutuhkan biaya yang mahal.
Disiplin
Bagi saya, guru yang disiplin itu:
- harus tepat waktu memasuki kelas;
- mengikuti aturan sekolah, jangan hanya kita saja yang mematuhi peraturan sekolah;
- harus tepat waktu terhadap pembiasaan yang ada di sekolah, seperti kegiatan keagamaan, dan pembiasaan membaca buku, jangan hanya siswa saja yang membaca buku;
- harus tepat waktu mengakhiri kelas;
- mengikuti upacara bendera dan hari-hari besar nasional;
- tidak menambah liburan dengan tidak masuk kelas.